Monday, May 9, 2016

Mengakhiri Ke-njlimetan Dalam Menulis


Lama sudah tak ku sentuh dia. Kira-kira hampir setahunan lebih. Para pembaca setia blog ini mungkin juga sudah bertanya-tanya, “Kemana gerangan rimbanya penulis blog yang keren ini? sakitkah atau barangkali sedang sibuk?” 

Tahi kucing! Abaikan saja dialog imajiner yang ndak mungkin bakalan muncul di halaman komentar blog ini. wong, postingan yang dulu-dulu saja tidak ada yang pernah komen. Weits, jangan salah kira. begini-begini , blog yang minim isi namun kaya makna ini sudah dikunjungi 20 ribu orang, loh! Lha, bagaimana ndak 20 ribu, dibuatnya aja sejak tahun 2009. Wkwk


Ya, dahulu kala, blog ini isinya lumayan banyak. Lebih layak disebut sebagai blog dibandingkan dengan yang ada sekarang. Namun, seiring dengan berkembangnya zaman dan Ngalhamdulillahnya isi kepala saya juga “mungkin” makin berkembang. Akhirnya saya membuat suatu keputusan yang paling eksistensial dalam hidup. Yaitu, menghapus tulisan-tulisan yang pas mbacanya bikin bulu kuduk saya merinding. 

Tentu saya itu bukan cerita horror ala primbon.com atau lalatx.net, tetapi lebih mirip tulisan ala majalah sabili, eramuslim, bahkan ar-rahmah.com 

Kegenitan in-telek-tual yang lahir pasca runtuhnya kedegilan dalam diri saya berujung dengan lahirnya tulisan-tulisan keren khas dunia akademik -beberapa contohnya ada di blog ini-. Namun sayangnya, tulisan-tulisan tersebut  kurang direspon dengan baik. Entah mereka ngga ngerti, atau saya yang ngawur, entahlah.

Kemudian saya berpikir bagaimana mendekatkan ilmu pengetahuan dengan khalayak pembaca, namun dengan bahasa-bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti.

Jujur saja, kelahiran Mojok.co begitu berpengaruh dalam perjalanan pemikiran saya. Disaat itu, saya terheran-heran, ternyata bisa ya, menyampaikan sesuatu dengan kritis, berisi, “bernilai akademik”, namun, dengan pemakaian bahasa yang santai, jenaka, dan mudah dipahami.

Di samping itu, pertemuan saya dengan salah seorang Professor ketika saya mengambil studi S2 sungguh memberikan hikmah dalam perjalanan pemikiran saya. Di dalam kelas, belio mencoba agar mahasiswanya dapat menyelesaikan permasalahan secara sederhana, ndak usah njlimet, muter-muter kesana kemari, pake bahasa yang aneh-aneh.

Akhirnya saya mencoba untuk melakukan penulisan yang berusaha ndak njlimet, pake bahasa aneh-aneh apabila tidak diperlukan. Dengan tujuan agar para pembaca dapat mengerti dan menangkap apa pesan yang saya sampaikan dalam tulisan tersebut. Sudah ada beberapa tulisan yang saya buat meski tidak saya posting di blog ini, tapi di tempat yang lain.

Tulisan ini barangkali bisa jadi sebuah apologia dan arahan  bagi saya dalam menulis untuk masa yang akan datang.

Yaudah itu aja..     

No comments:

Post a Comment